MENITI JATI DIRI MELALUI RENUNGAN QALBU
![]() |
Dari kiri : Drs. Wiyono, M.Pd, Muchri Amin dan Imam Buchori |
Leces, 25 April 2015
Liputan : Mr. Didik Soed-Oke
Menyongsong kegiatan ujian nasional 2015, SMP Negeri 1 Leces menyelenggarakan kegiatan Motivasi "Renungan Qalbu" dengan sasaran siswa kelas 9 yang diselenggarakan 2 (dua) gelombang. Gelombang I untuk siswa pria jam 12.00 s.d 14. 30 Sedang Gelombang ke II untuk siswi jam 15.00 s.d 17.30. Peserta seluruhnya siswa dan guru /wali kelas 200 orang sehingga disesuaikan dengan kapasitas Masjid sekolah. Kegiatan ini diselenggarkan sesuai dengan program sekolah agar siswa dapat menggunakan 3 dimensi kecerdasan fitrah Allah SWT yakni Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual yang optimal.
![]() |
Peserta RQ siswa kelas 9 SMPN 1 Leces TA 2014/2015 |
Pentingnya usia remaja dalam proses mencari jati diri perlu adanya motivasi agar terarah, terbimbing dan yang lebih penting kelak dalam kehidupannya dapat bermanfaat bagi orang lain. Krisis Identitas diri sering menjadikan para remaja mengangap hanya ingin dipandang dari segi bungkus atau luarnya saja padahal yang lebih penting adalah kualitas diri dengan memiliki 3 kecerdasan yang berimbang yakni kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) dengan optimal maka akan mampu mendorong kesuksesan menjadikan seorang yang jujur, bersemangat, punya ide cemerlang dan berani mengambil keputusan demikian antara lain isi sambutan dari Drs. WIyono, M.Pd Kepala SMPN 1 Leces kepada para peserta Motivasi Bimbingan Renungan Qalbu.
![]() |
Peserta RQ siswi kelas IX SMPN 1 Leces TA. 2014/2015 |
2 orang motivator yakni Imam Buchori dan Muchri Amin merasa senang dan bangga hadir di SMPN 1 Leces dan Bangga pula kepada segenap guru yang hadir pada kegiatan ini.
Dikemukakan oleh motivator bahwa orang-orang terdahulu pun dalam mencari jati diri memerlukan proses yang amat panjang di uraikan pula proses mulai Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim A.S hingga Nabi Muhammad SAW pun juga mengalami proses mencari jati diri sebagai Nabi, Rasul utusan Allah SWT.
Dalam proses mencari jati diri banyak tantangan yang harus dihadapi namun berkat ketabahan iman dan taqwa Nabi-nabi telah dapat menemukan jati diri.Dengan berpijak landasan Rukun Islam, dan Rukun Iman maka akan memiliki Qalbu yang jernih
![]() |
Para Guru SMPN 1 Leces yang mendampingi siswa kegiatan Motivasi RQ |
Dikemukakan pula oleh Muchri Amin lebih urgen bahwa setiap individu perlu untuk mengetahui makna hidup dari mana manusia mereka berasal, mau kemana kelak setelah hidup dan apa tujuan hidupnya hal inilah dimensi spiritual sesungguhnya. Banyak orang terlalu bangga pada diri karena lupa dari mana mereka berasal, mau kemana setelah hidup sehingga mereka lebih banyak membaggakan sisi duniawi (Hedoisme). Hal inilah dibutuhkan kejernihan Hati/Qalbu sebelum mencari dan menemukan kebenaran. Adapun kebenaran hakiki yang sesuai dengan kehendak Tuhan Sang Pencipta "Bacalah !, Tuhanmu-lah yang Maha Pemurah yang mengajar dengan Kalam. Mengajar Manusia apa yang tiada ia tahu (QS Al-Alaq 96:3-5).
![]() |
Saling Memafkan untuk diri sendiri |
Motivator Imam Buchori bahwa hati manusia ibarat tanah tempat bercocok tanam. Sedang tanaman adalah Ide, Visi dan gagasan sehingga tanah (hati) tidak boleh tercemar dan rusak, jika tanah rusak/tercemar maka tanaman akan rusak pula bahkan bisa tanaman akan mati.
Ibu merupakan sosok sentral adanya kehidupan manusia. Siapapun pasti lahir dari rahim seorang Ibu. Meskipun dimasa kemudian seorang diasuh bukan orang tua sendiri. Adanya kematian didahului dengan adanya kehdupan. maka kemana lagi tujuan seorang jika kelak sudah mencapai masa "kematian".
Pada sesi ini banyak peserta banyak yang air matanya menetes diajak mengingat masa kecil dan perilaku terakhir yang kadang mengecewakan orang tua dan bahkan membantah. Bukan hanya itu saja kadang lupa dengan Tuhan sang Pencipta jangankan menjalankan perintahnNya. Menyebutpun kadang lupa. Segera Ucapkan Istighfar. !!.. Istighfar....!!. Astaghfirullah Hal Adzim !!! teriak Motivator yang disambut dengan isak tangis peserta.
Kegiatan ini di akhiri oleh motivator tips sukses menghadapi ujian Nasional tahun 2015 dan untuk saling instropeksi bahwa setiap individu pasti punya kesalahan manusia hanya derajat kesalahan yang membedakan, inilah pentingnya saling memaafkan karena memaafkan bukan untuk orang lain tapi untuk diri sendiri, Demikian Imam Buchori Sang Motivator menutup acara diikuti saling bermaaf-maafan para peserta maupun dengan guru
Hidupnya suasana kegiatan ini ditunjang dengan ruangan tertutup sehingga peserta lebih fokus, perangkat audio visual yang memadai 2 LCD proyektor dan layarnya beserta perangkat Audio, latar instrumen musik dan efek suara tentunya kepiawaian orator tim Renungan Qalbu (Motivator) dalam menembus "Critical Area" dimensi pikiran para peserta. Ini merupakan kerjasama kami dengan pihak sekolah yang luar biasa. kami ucapkan terima kasih atas dukungannya pada kegiatan ini demikian dikatakan Imam Buchori usai acara mengakhiri untuk berpamit kepada kepala Sekolah dan Guru.
(Didik Soed-oke 25/04/2015)
Komentar
Posting Komentar